Bogor, 11 Februari 2022. Mengkaji ayat. Dalam Al-Qur’an surah Al-Taubah ayat 32 dijelaskan bahwa Yahudi dan Nashara berkeinginan meredupkan cahaya Allah swt; dalam kitab tafsir Marah Labid yang dimaksud cahaya Allah adalah dalil keesaan Allah swt. Dimaksudkan meredupkan cahaya Allah adalah dengan menolak isi Alquraan, sedangkan dalam kitab tafsir Jalalain yg dimaksud cahaya Allah adalah syariat Allah, akan tetapi Allah tetap akan menyempurnakan cahaya Nya walaupun dibenci orang-orang kafir.
Kesimpulannya dari penjelasan 2 (dua) kitab tafsir di atas, para ulama dan termasuk kita semua mempunyai kewajiban untuk mewujudkan dan menegakkan syariat Allah swt. Meskipun ada tantangan dari luar dan dari dalam; adapun tantangan atau upaya-upaya pihak luar atau pihak dalam (orang-orang yang munafik) itu hanyalah percikan-percikan api yg tidak akan dapat melenyapkan syariat Islam, karena Islam adalah ajaran Allah Pencipta dan Pemilik Dunia dan Seisinya, apalah artinya upaya penghapusan agama Allah oleh sekelompok manusia yg tidak ada artinya dimata Allah swt. [ER]
Sumber:
Tafsir Marah Labid Karya Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi (Syekh Nawawi al-Bantani)
Tafsir Jalalain Karya Imam Jalaluddin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim Al-Mahalli. Dan Imam Jalaluddin Abul Fadhl ‘Abdurrahman bin Abu Bakr bin Muhammad bin Abu Bakr Al-Khudhairy Ath-Thuluuni Al-Mishri Asy-Syafi’i.